Media | Berita | Penerbitan

Wednesday 19 November 2014

Dia Adalah Sang Pacar Dulu

Dia sudah jauh, pergi ke tanah Melayu untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Wajahnya tak terlupa oleh karena hiasan bintik-bintik jerawat nan indah dipandang mata, berpadu rambut keriting sebagai mahkota perempuan. Perlakuannya sangat manja, centil, dan suka memperlihatkan tatapan mata yang tajam, namun Dia seorang perempuan lembut. Dia adalah sang pacar dulu.
 

Dulu sewaktu di kota ini, kesehariannya bekerja disebuah kantor yang mendengar keterangan saksi, mempertimbangkan, dan menjatuhi hukuman. Hampir setiap hari kerja, Dia, selalu menghiasi tatapan mata jika bertandang ke kantor itu.

Jalinan kasih terurai dalam sebuah hubungan, namun apa mau dikata, cinta itu tak selalu setia. Tulisan ini bukan untuk memberitahu lakon seutuhnya dan juga bukan memperburuk tingkah lakunya, tapi Dia, menginginkan ini hadir di halaman abidansimbolon.blogspot.com.

Jalinan kasih itu dibumbui dengan cinta segitiga, memiliki idaman lelaki selain saya (admin), itu terbukti setelah pengakuan seorang. mengetahui itu, tak banyak yang bisa diperbuat, hanya berserah melepas perempuan yang berjerawat itu tanpa sebuah kata akhir untuk hubungan itu.

Perjalanan ke Salib Kasih, Tarutung, waktu itulah terakhir kali untuk melepasnya ke lelaki idamannya. Di salah satu ruangan doa seraya memohon agar Dia, bahagia bersama lelaki yang hadir dalam persegitigaan cinta.

Setelah itu, layaknya seorang sahabat, berbicara sewajar-wajarnya, dan berpapasan dengan senyum. Hanya itu terlakukan saat tersebut.

Roda perjalanan hidup selalu berputar, Dia berniat untuk menuntut impian yaitu: pendidikan dengan sebutan mahasiswa dan itu tercapai. Perempuan dengan penuh semangat ini begitu hebat, Dia besar di sebuah desa di Batu Nadua, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara.

Keinginan Dia, pun terpenuhi oleh waktu, di tanah Melayu, Dia punya tiket emas untuk cita dan harapan. Dia pamitan dan meminta untuk bersama beberapa hari sebelum keberangkatan itu, namun itu tak terasa oleh karena disibukkan rutinitas.

Beberapa bulan yang lalu, Dia datang ke kota ini, tak banyak perbedaan dalam wajahnya, masih membuat terpesona oleh bintik jerawat. Duduk bersama, tawanya mengakak-ngakak, dan pelukan rasa rindu pun terjadi.

Dalam pikiran berkata: ketika berbicara hati, hal utama adalah kejujuran. Dan itu pun terlakukan dengan sebenarnya. Status diri pun diketahu olehnya, yang walau pun harapan bersama masih didambakan.

Tuhan punya rencana, jodok tak diketahui oleh siapa pun. Mari berpikir untuk kemapanan hidup. Semua, indah pada waktunya.

Friday 7 November 2014

Aksi Solidaritas Wartawan di Kabupaten Samosir

Di Kabupaten Tapanuli Tengah, belum lama ini terjadi kekerasan yang dilakukan oleh staf Kementerian Agama (Kemenag)  kepada Jason Gultom, wartawan salah satu media terbitan Sumatera Utara.

Terkait kejadian itu, solidaritas  wartawan di Kabupaten Samosir, tergerak untuk melakukan aksi dengan mendatangi Kantor Kemenag setempat pada hari Rabu, 22 Oktober 2014. Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Samosir Folulu Firmantus Laila, menyambut kedatangan para wartawan yang bertugas di Kabupaten Samosir, baik cetak maupun elektronik.

Hotdon Naibaho, awak media harian mengatakan bahwa aksi itu sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya kasus kekerasan yang dialami wartawan saat meliput.

‘’Kegiatan ini sebagai dukungan kepada rekan sesama wartawan yang mengalami kekerasan saat menjalankan tugas dan tentunya aksi solidaritas ini untuk meminta penjelasan dari  pihak Kementerian Agama atas aksi kekerasan yang dilakukan salah satu pegawai Kemenag Tapteng,’’ ujar Hotdon.

Marihot Simbolon, yang juga awak media mengatakan, di saat seperti ini aksi kekerasan tidak seharusnya terjadi lagi. Sebab, bila tidak sesuai dengan  isi berita  dengan hasil wawancara , sesuai undang-undang pers nomor 40 Tahun 1999 yang dirugikan atas pemberitaan tersebut  dapat menyampaikan hak jawab. Bukan malah melakukan aksi ‘’Koboy’’, tegas Marihot.

Kehadiran wartawan di Kantor Depag Kabupaten Samosir membuat terkejut Kakan Depag Folulu Firmantus Laia, bahkan Foulu tidak mengetahui aksi kekerasan oleh staf Depag Kabupaten Tapanuli Tengah kepada wartawan di tempat itu. Foulu, secara pribadi dan Kakan Depag Samosir, mengatakan cukup prihatin atas peristiwa ini. Seharusnya pegawai Kementerian Agama itu tampil sebagai teladan diantara aparatur pemerintah lainya.

Tanpa kehadiran wartawan, lanjutnya, maka masyarakat tidak mengetahui apa yang terjadi dibelahan dunia ini. Untuk itu, Faulu minta supaya Kemenag dan Kanwil Depag Sumut dapat memberikan sanksi tegas kepada pelaku. Karena  tindakan yang dilakukan telah mencoreng jajaran Kemenag, tutupnya.
Setelah mendengar penjelasan Kakan Depag Samosir, wartawan yang melakukan aksi solidaritas meninggalkan kantor Depag. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Saturday 1 November 2014

Batak Opera Night di Kabupaten Samosir

"Mencari Si Jonaha," karya Thompson Hs, bersama Pusat Latihan Opera Batak (PLOt), akan tampil dalam Batak Opera Night, pada even Horas Samosir Fiesta 2014, pada tanggal 28 Oktober, 2014 di Open Stage Pangururan, Kabupaten Samosir.

Siswanto Sinambela, di ruang kerjanya.

 
Berkisah tentang kehidupan seorang pria yang berakhir secara tragis oleh karena gemar menipu dengan memanfaatkan keluguan orang lain, hanya senang tanpa memandang bulu, teman, paman, ibu angkat, hingga istrinya menjadi korban.
"Surprise, ini ada cerita yang dibuat oleh PLOt sendiri, bukan opera yang dulu-dulu. Salah satu yang akan kita tampilkan ini baru pertama sekali dimunculkan oleh PLOt," ujar Siswanto Sinambela, di ruang kerjanya.
Dalam konsep Horas Samosir Fiesta 2014, Kabupaten Samosir dalam mempromosikan wisata, kegiatan ini menjadi corong. Kita sediakan hiburan di tempat kita, kita fasilitasi pemain hiburan itu, sehingga orang datang menginap untuk menyaksikan hiburan malam disini. Tutup Siswanto.
Selain event itu, Dinas Pariwisatra, Seni, dan Budaya Kabupaten Samosir, dengan kerja sama pihak Event Organizer juga akan mempersembahkan kehadiran artis Retha Sitorus, dan lomba kuliner dari 9 Kecamatan, yang bertujuan untuk membangkitkan kuliner. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase


Sunday 19 October 2014

Jarak Antara Mentari, Dengan Aku

Baru aku mengerti, betapa jauhnya jarak Mentari untuk aku gapai dalam benak ini. Semua seperti dongeng yang kenyataannya tidak pernah ada, semua ini ibarat mimpi.


Seandainya sosok Mentari bisa aku gapai dan hinggap dalam pelukan, aku merasa adalah manusia yang akan bahagia, bila pun ada bentakan, cacian, itu tak akan aku pedulikan. Bahkan dikatakan bangkai sekalipun terhadap aku pasti aku terima.

Namun aku sadar akan hal itu, semua mustahil dan mungkin tak akan pernah terjadi. Mentari jauh di atas dan jarak terhadap aku melampaui batas normal.

Aku harus banyak lagi berkaca pada diri sendiri, ternyata betapa hina aku hidup di bumi ini. Dan walaupun begitu, rasa syukur selalu aku ucapkan.

Mentari, terima kasih atas adanya engkau bersinar di bumi ini, semua mahluk hidup menginginkan mentari hadir dalam hidupnya.

Keterbatasan dan perbedaan terkadang menjadi sebuah pemisah dan itu aku sadari, karena keinginan tidak selalu harus dimiliki.

Mentari, aku tak ingin berlebihan untuk meminta kepadamu keinginanku, tolong jangan sinari aku dengan sinar kebencian.

Tuesday 14 October 2014

Proyek Tanpa Plang Nama di Desa Lumban Suhi-suhi Dolok

Sebagai bentuk transparansi sekaligus memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan pengawasan dan  pencegahan terjadinya pencurian uang rakyat, papan/plang nama sebuah kegiatan sangatlah penting sebagai sarana masyarakat mengetahui jenis kegiatan proyek, besarnya anggaran, asal usul anggaran, nama kontraktor, tenggat waktu pelaksanaan kegiatan. Dan biaya pembuatan papan nama dianggarkan dalam RAB (Rencana Anggaran Belanja) yang dituangkan dalam kesepakatan kontrak.
 
Pekerjaan yang sudah dimulai, tampak tumpukan bahan material dan bekas grader untuk pekerjaan itu, namun tanpa papan/plang nama

Di Talun Nabolak, Huta Harapohan, Desa Lumban Suhi-suhi Dolok, Kabupaten Samosir, pantauan wartawan koran ini dan Chandra Hutajulu (Awak Media) saat melakukan reportase di lapangan, tidak menemukan papan atau plang nama proyek. Padahal, jalan tersebut sudah dilakukan pelebaran dan perataan permukaan jalan oleh alat berat jenis grader milik Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Samosir, pada hari Jumat, 10 Oktober, 2014

Saat wartawan melakukan konfirmasi kepada Kepala Desa Lumban Suhi-suhi Dolok Anton Sihaloho, mengatakan, sudah koordinasi dari seorang yang mengaku marga Sitanggang, bahwa akan ada pekerjaan berupa pengaspalan. Anton mengaku tidak mengetahui perusahaan mana dan apa nama pekerjaan proyek di desanya itu karena tidak ada papan proyek.

Ketua LSM ICW Kabupaten Samosir Pardiman Limbong, kepada Reportase, mengatakan, kegiatan pekerjaan harusnya memasang plang proyek biar diketahui masyarakat dan menghimbau agar pihak terkait memasang plang proyek agar tidak membingungkan masyarakat.

Dalam penelusuran data yang dikumpulkan terkait pekerjaan tersebut, melalui situs LPSE Kabupaten Samosir, bahwa perataan jalan yang dilakukan oleh alat berat itu bernama Pembangunan, Peningkatan Jalan di Kecamatan Pangururan, tepatnya Penigkatan Jalan Harapohan - Talun Nabolak, dan di instansi satuan kerja Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Samosir, sumber dana dari APBD. CV. PEGEHEYSHA sebagai rekanan pemenang dalam tender itu hingga berita ini dikirim ke dapur redaksi hari Jumat, 10 Oktober, 2014. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Wednesday 8 October 2014

Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir Juara I di Thailand

Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir, yang ditunjuk oleh Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, untuk bertanding olahraga Dragon Boat di Provinsi Narathiwad, Negara Thailand, berhasil meraih piala dan juara I.
Rombongan atlet dan pembina, itu dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Kabupaten Samosir Ir. Rapidin Simbolon, didampingi Kepala Dinas Sosial, Pemuda, Olahraga, dan Tenaga Kerja (Dinsostekpora) Drs. Kampu Manik, serta Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Samosir Dinar Simbolon.

Ir Rapidin Simbolon, menerangkan perjalanan ke dan dari Thailand bersama rombongan, pada saat Temu Pers di Kecamatan Harian, Kabupaten Samosir, beberapa wakyu yang lalu.

Rapidin mengatakan, berangkat pada hari Senin, melalui Kuala Namu Airport, menuju Provinsi Penang, Malaysia. Selama 7 Jam lamanya perjalan dengan bus dari Provinsi Penang menuju Provinsi Narathiwad, Thailand. Pada esok harinya tidak membuat lelah para atlet/tim pendayung Dragon Boat Kabupaten Samosir untuk bertanding di hari pertama perlombaan itu.

Dalam pertandingan hari pertama, Polisi Diraja Malaysia yang pada tahun lalu keluar sebagai juara II, dihadapkan dengan Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir. Namun, itu tidak menyurutkan semangat para atlet Tim Dragoon Boat Kabupaten Samosir, di hari pertama itu dilakukan sebanyak 3 pertandingan dan Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir keluar sebagai pemenang. Begitu juga pada hari kedua pertandingan itu, Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir juga keluar sebagai juara I dan masuk ke-delapan besar ajang itu.

Sinar matahari begitu panas, dan atlet yang juga sangat lelah, 5 orang suporter berlari mengikuti pinggiran sungai dan dengan teriak-teriak memberikan semangat kepada para pendayung. Terang Rapidin.

Pada pertandingan terakhir, kata Rapidin melanjutkan, Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir akan melawan juara bertahan tahun lalu,yaitu tim dayung Thailand dan disaksikan oleh Raja.

Di Thailand, Raja sangat dihormati dan duduk bersama Raja adalah sebuah kehormatan yang luar biasa. Kebanggaan tersendiri bagi Rapidin Simbolon duduk bersama dengan  Raja, walau merasa sedih tak bisa memberikan teriakan semangat buat para Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir. Pun begitu, teman yang ikut pada pertandingan itu mengikuti dari pinggiran sungai untuk memberi dukungan dan diakui rapidin, semangat para atlet sungguh luar biasa. Akunya Rapidin

Kemenangan Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir dengan Tim Thailand sangat tipis, 1 detik perbedaan itu menjadikan Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir keluar sebagai Juara I pada pertandingan keseluran itu. Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir dengan waktu 1 menit 15 detik, sedangkan Tim Thailand 1 menit 16 detik.

Ribuan masyarakat yang ada di Narathiwad, diam. Hanya rombongan dari kabupaten Samosir yang berterik dan lompat-lompat atas kemenangan itu.

Piala diberikan langsung oleh Raja, Wakil Bupati Kabupaten Samosir Ir. Rapidin Simbolon pada saat jamuan makan malam mengatakan bahwa Tim Dragon Boat Kabupaten Samosir membawakan atas nama Bangsa Indonesia, khususnya Kabupaten Samosir yang diutus oleh Provinsi Sumatera utara. (Abidan Simbolon)
 
Sumber: Harian Reportase

Hut Haornas Ke-XXXI Tingkat Kabupaten samosir

"Olahraga Satukan Semangat Bangsa." Tema pada peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas). Di Kabupaten Samosir, peringatan Haornas dilaksanakan upacara dan dengan pembina oleh Ir. Mangindar Simbolon, di Tanah Lapang Pangururan, pada hari Senin, 29 September, 2014 yang lalu.

 

"Haornas Ke-XXXI, ini merupakan momentum yang tepat untuk kembali mengingatkan kita semua untuk membangun budaya olahraga. Mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga merupakan slogan yang terus di inplementasikan secara baik dan benar di kalangan masyarakat. Kita membangun keolahragaan nasional dan fondasi yang kokoh, yakni budaya olahraga yang tumbuh dan kuat serta hidup sehat dan bugar dalam aktivitas keseharian masyarakat." Ujar Bupati Kabupaten Samosir, saat membacakan sambutan Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora) Roy Suryo Notodiprojo.

Ir. Mangindar Simbolon, mengatakan, Menpora mengajak kepada semua pimpinan lembaga, instansi di pusat, kepala daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota untuk menggerakkan masyarakat dan pihak swasta ikut berpartisipasi dalam mewujudkan pembudayaan olahraga melalui penyedia sarana dan prasarana, pendanaan serta menggalakkan event-event olahraga baik rekreasi pendidikan maupun prestasi.

Pemerintah maupun pemerintah daerah menjadi penggerak dan fasilitator dalam mewujudkan aktifitas olahraga di masyarakat sebagai gaya hidup (life style), dengan menganjurkan kegiatan-kegiatan olahraga dihari Jumat atau hari libur lainnya, instansi pemerintah, sekolah-sekolah dan masyarakat.

Pembinaan-pembinaan olahraga yang berprestasi di daerah seharusnya di fokuskan kepada satu dan dua cabang olahraga unggulan dan dilaksanakan secara serius, sistematis dan terukur sehingga menjadi konpetitif prestasinya ditingkat Nasional maupun Dunia, kepada segenap stakeholder olahraga diseluruh tanah air, mari kita membangun budaya olahraga disetiap turnamen turnamen Internasional di Sea Games, Asian Games maupun Olimpiade dengan bekerja keras dan dipadukan bersama pembinaan dan pengembangan yang terencana dan terukur didukung dengan Ilmu pengetahuan dan teknologi olahraga.


Dalam upacara peringatan Haornas di Kabupaten Samosir, Ir. Mangindar Simbolon, memberikan penghargaan kepada atletik dan pelatih yang berprestasi di Kabupaten Samosir, serta memberikan tali kasih kepada Team Dragon Boat Kabupaten Samosir mewakili Sumut dan Indonesia yang berhasil meraih juara I pada Kejuaraan di Narathiwad, Thailand. Dan juga kepada Tim Dragon Boat Samosir yang meraih juara I pada kejuaran Festival Danau Toba di Kabupaten Toba Samosir. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Friday 3 October 2014

Samosir Launching Pengelolaan PBB-P2

Pengelohan Pajak Bumi dan Banguna Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) selama ini dikelola oleh pusat melalui KPP Pratama Balige, dan saat ini menjadi hak kewenangan Pemerintah Kabupaten Samosir, melalui Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Aset Daerah.



Acara Launching ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Kabupaten Samosir Ir. Mangindar Simbolon, disaksikan Wakil Bupati Kabupaten Samosir Drs. Rapidin Simbolon, Sekda Kabupaten Samosir Ir. Hatorangan Simarmata, Kapolres Samosir, Pabung 02/10 Tapanuli Utara, di. Halaman Kantor Dinas Pendapatan, Keuangan, dan Asset Daerah, beberapa waktu yang lalu.

PBB-P2 akan dikelola oleh Dispenda Kabupaten Samosir, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten Samosir menjalin kerjasama dengan PT. Bank Sumut Cabang Pangururan sebagai tempat pembayaran pajak.

Kadis Pendapatan, Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Samosir Jamen Nainggolan, mengatakan bahwa pihaknya telah mempersiapkan hal-hal yang  terkait dengan PBB-P2, baik data, sarana teknologi informasi, peraturan yg terkait PBB, pemutahiran jona tanah, verifikasi dan finalisasi subjek PBB P2.

Ditambahkan Jamen, bahwa Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang (SPPT) telah dicetak dan akan dibagikan kepada Kepala Desa, dengan demikian Kepala Desa bisa menagih pajak sesuai dengan yang tercantum dalam SPPT. Dari jumlah SPPT yang sudah dicetak, Pemerintah Kabupaten Samosir akan memperoleh pajak ± 800 juta untuk tahun 2014 ini. PBB P2 ini akan meningkat setiap tahunnya.

KPP Pratama Balige yakin bahwa Pemkab Samosir telah siap dalam pengelolaan pajak. Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Samosir dituntut untuk melakukan pelayanan dan penagihan PBB. Pengelolaan PBB yang dikelola daerah  lebih optimal karena Pemerintah Daerah lebih mengenal daerahnya sehingga bisa menggali potensi PBB-P2. KPP Pratama Balige akan tetap membantu apabila diminta.
 
Pimpinan PT. Bank Sumut Pangururan mengatakan Bank Sumut mempunyai komitmen memberikan pelayanan terbaik terkait pembayaran pajak bumi dan bangunan. Para wajib pajak bisa membayar diseluruh bank Sumut di Samosir.

Bupati Kabupaten Samosir Ir. Mangindar Simbolon, mengatakan bahwa sejak awal 2014 PBB telah dikelola Pemda. Telah dikeluarkan Peraturan Daerah yang menjadi dasar kewajiban masyarakat untuk membayar pajak. Dengan penyerapan PBB yang benar, hak, kewajiban dan tanggung jawab masyarakat akan jelas.

Bupati berharap, kepala desa melakukan penagihan pajak dengan prosedur yang berlaku dan meninggalkan paragidma lama dengan demikian masyarakat akan sadar untuk berkontribusi untuk negara. Hal ini merupakan waktu yang tepat membuktikan diri sebagai warga negara yg baik dan bertanggung jawab. Tanah yang dimiliki harus riil, dan tau kewajiban atas apa yang dimiliki. Masyarakat yg selama ini tidak pernah terkait dengan pembayaran pajak, administrasi mungkin ada yang bingung dan tidak terima, untuk itu kepala desa, camat harus bisa menyadarkan masyarakat.

Mangindar menambahkan, orang yang membayar pajak lebih besar bisa bicara politik dan menanyakan uang yg diberikan kepada pemerintah, pajak merupaka alat instrument keadilan. Tanah dipinggir jalan (strategis) dikenakan pajak lebih mahal daripada tanah yang tinggal dipedalaman. Hal ini dikarenakan Nilai Jual Objek Pajak (NJOP) ditempat strategis akan lebih mahal.

Demikian juga bangunan yang jaraknya dekat dengan jalan umum akan dikenakan pajak lebih tinggi, karna mengganggu kepentingan umum. Kedepan masyarakat sadar untuk merancang bangunanya tidak mengganggu jalan umum. PBB merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD), namun bukan uangnya paling utama, tetapi kesadaran warga negara untuk mengetahui hak dan kewajiban kepada bangsa dan negara. Warga Negara yang terhormat adalah orang yg memberikan pajak kepada pemerintah. Membayar pajak membuktikan harga diri yang baik, tutup Mangindar.

Selain meninjau peralatan pengelolaan pajak, Bupati bersama Wakil Bupati melakukan pembayaran pajak sebagai bukti taat akan pajak. (Abidan Simbolon)

Sumber : Harian Reportase

Tikungan Terhalang Sudut Pandang, Bupati Perintahkan Perluas

Ir. Mangindar Simbolon, monitoring kondisi dan rencana pembangunan jalan didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Kepala Dinas Tata Ruang dan Permurkiman, Kepala Bagian Pembangunan melakukan monitoring di jalan  Tulas, Desa Siboro, Kecamatan Sianjur Mula-mula, beberapa waktu yang lalu. 



Rencana pelebaran jalan Tulas akan dikerjakan tahun ini, namun Bupati menekankan agar pelebaran jalan tidak mengganggu jalan besar diatasnya, karena apabila diperlebar kearah bukit kemungkinan dapat mengakibatkan bahaya longsor. Untuk itu Bupati menghimbau agar segala pertimbangan diperkirakan dan mencari solusi.

Selain itu, Bupati juga memonitor kondisi jalan yang sudah ada, seperti halnya pada setiap tikungan tajam disekitaran jalan keliling pusuk buhit. Tikungan yang terhalang sudut pandang diperintahkan untuk diperlebar agar kendaraan bebas dan terhindar dari kecelakaan lalu lintas. Jalan masuk objek wisata Aek Sipitu Dai yang selama ini kendaraan kesulitan untuk masuk juga diperintahkan untuk dirombak dengan membongkar tembok yang terpasang sehingga jalan akan luas dan bebas keluar masuk kendaraan.

Diareal jalan Tele terdapat tikungan yang agak rawan juga, karna jalan sempit yang dikarenakan tanah menjorok kearah jalan sehingga mengganggu pandangan pengendara. Ruas jalan Tele sebetulnya tanggung jawab Dinas Bina Marga Propinsi, namun karena akses menuju Samosir merupakan jalan Tele, Mangindar memerintahkan Kadis PU Samosir untuk berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga Propinsi Sumatera Utara, dan bila memungkinkan agar alat berat PU Samosir diarahkan untuk membongkar tanah yang menghalangi jalan.
Jalan menuju Kecamatan Harian juga akan diperlebar dengan membongkar dinding jalan sebelah kanan khususnya pada setiap tikungan.

Pembangunan akan terus berjalan, sebaiknya bila ada masyarakat yang menyerahkan tanah agar camat dan kepala desa segera mengurus surat penyerahan tanah sehingga tahun berikutnya dapat direncanakan pembangunan pada lahan tersebut. Tutup Mangindar. (Abidan Simbolon)
 
Sumber: Harian Reportase

Memperjuangkan Geopark Kaldera Toba untuk GGN-UNESCO

Danau Toba telah masuk sebagai Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) sesuai penetapan oleh pemerintah pusat melalui PP. 26/2008) dan pada PP. 50/2011 tentang RIPPARNAS tahun 2010 – 2025. Konsep Geopark Toba merupakan langkah strategis dalam mengembangkan pariwisata kawasan Danau Toba dan mewujudkan visi Samosir menjadi kawasan wisata lingkungan yang inovatif.

Foto oleh www.antarasumut.com
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata menggelar Sosialisasi Geopark Kaldera Toba di Saulina Resort, Pangururan, beberapa waktu yang lalu.
Sosialisasi tersebut diikuti oleh pelaku budaya Dr. Hinca IP. Pandjaitan XIII, SH, MH, ACCS, Pimpinan SKPD, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Komunitas I Rumahela, Masyarakat Kecamatan Pangururan dan dibuka oleh Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon, MM.
Gubsu melalui Asisten Ekbang Kesos Provsu Ir Hj R Sabrina, M.Si mengatakan bahwa menurut UNESCO, Geopark merupakan suatu kawasan yang memiliki unsur-unsur geologi yang termuka termasuk nilai arkeologi, ekologi dan budaya yang ada didalamnya. Dimana masyarakat setempat diajak berperan-serta untuk melindungi dan meningkatkan fungsi warisan alam. Sosialisasi ini dilaksanakan untuk memperkenalkan Geopark Kaldera Toba dalam rangka memperjuangkan Kaldera Toba sebagai salah satu Global Geopark Network (GGN-UNESCO).

Dalam sambutan Bupati Kabupaten Samosir Ir. Mangindar Simbolon, MM, mengatakan bahwa  Pemerintah pusat telah menetapkan Danau Toba sebagai salah satu Kawasan Strategis Nasional. Hal ini menegaskan bahwa kawasan Danau Toba akan menjadi perhatian pemerintah pusat dalam pengembangan dan pembangunan kepariwisataan.

Menurut Mangindar, membangun Geopark Toba memiliki 3 aspek tujuan utama yang saling terkait. Pertama adalah fungsi konservasi/perlindungan aspek geologis untuk geosite-geosite (objek wisata) yang tersebar di kawasan Danau Toba. Objek warisan bumi ini berpeluang mencipatakan nilai ekonomi.

Kemudian aspek yang kedua adalah aspek edukasi/pendidikan dan penelitian terhadap fenomena pembentukan muka bumi (Geoscientific Knowledge). Geopark Toba sebagai tempat yang berisi berbagai material bumi yang berkaitan dengan proses terbentuknya kawasan Danau Toba saat ini. Dengan demikian, Geopark Toba akan berfungsi sebagai tempat tujuan wisata yang berkaitan dengan edukasi.

Aspek yang ketiga adalah Geotourism. Kegiatan geopark mampu menstimulus aktifitas ekonomi masyarakat lokal serta pembangunan yang berkelanjutan. Dengan meningkatnya jumlah pengunjung di Geopark maka akan berdampak bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan Geopark. Penyelenggaraan kegiatan pariwisata Geopark secara berkelanjutan dimaknai sebagai kegiatan dan upaya penyeimbangan antara pembangunan ekonomi melalui  usaha konservasi dan pengembangan ekonomi lokal melalui kegiatan pariwisata berbasis alam. Tutup Mangindar Simbolon. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

CSR Tahun Buku 2012 PT. Bank Sumut

Coporate Social Responsibility (CSR) PT. Bank Sumut, Tahun Buku 2012 sebesar Rp. 332, 939,869,-. Dipergunakan untuk pengadaan tong sampah sebanyak 730 buah dan didistribusikan untuk objek wisata, kantor camat dan sekolah se-Kabupaten Samosir. Alat permainan edukatif bagian ruangan 27 unit kepada PAUD dan TK,  benang untuk pengrajin tenun dengan jenis sutra (40 kg), katun (64 kg), viscose (35 lusin) kepada 10 pengrajin tenun. Bibit bawang merah 1200 kg kepada 21 kelompok tani yg diusulkan Dinas Pertanian dan Badan Ketapang.

Ir. Mangindar Simbolon, MM.

Penyerahan bantuan diserahkan secara simbolis oleh Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon didampingi Wakil Bupati Samosir Drs. Rapidin Simbolon, Pelaksana Pimpinan PT.Bank Sumut Ari Krismala, dan Ketua Panitia Drs. Penas Sitanggang di halaman Kantor Bupati Samosir, pada hari Selasa, 02 September, 2014 yang lalu. Sebagian dari bantuan tersebut telah diserahkan saat pelsanaan HUT RI ke-69 di Tanah Lapang Pangururan.

Ketua Panitia CSR Drs.Penas Sitanggang, mengatakan bantuan yang disalurkan bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat yang dikelola pengrajin, kelompok tani sekaligus pelestarian bawang merah. Selain itu bertujuan untuk mendukung Samosir Visit Years , menjaga kebersihan objek wisata, sekolah dan kantor camat, serta mendorong pengrajin tenun dapat beraktivitas dengan pola mandiri.

Pimpinan PT. Bank Sumut melalui pelaksana pemimpin cabang Bank Sumut Cabang Pangururan Ari Krismala, menyampaikan penyaluran CSR sebagai wujud rasa tanggung jawab PT. Bank Sumut, eksistensi atas peranan masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Samosir terhadap Bank Sumut. Bank Sumut merupakan milik pemerintah dan masyarakat, terbukti melalui pemilikan saham. Tanpa masyarakat dan pemkab Bank Sumut tidak bisa eksis, tambah Ari.

Hal yang sama dikatakan Bupati Samosir Ir. Mangindar Simbolon, untuk kemajuan Bank Sumut harus bersama-sama antara masyarakat, pemerintah dan tentunya pihak PT. Bank Sumut.  Bank Sumut perlu didukung semakin maju karena merupakan milik bersama, milik masyarakat, yang dikelola pemerintah melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), berarti hak masyarakat juga. Kalau Bank Sumut berkembang masyarakat juga bisa maju, itulah untungnya bank milik pemerintah yang selalu memberikan perhatian kepada masyarakat Ujar Mangindar Simbolon.

Lebih lanjut dikatakannya, Pemerintah Kabupaten Samosir merupakan salah satu pemegang saham, untung yang didapat sebagian dalam kas daerah, dan sebagian untuk masyarakat yang disalurkan berupa CSR. CSR lebih fokus dan bertahap kepada masyarakat. Bantuan ini untuk mendukung perekonomian masyarakat. Khusus kelompok tani bawang merah. Bupati menekankan agar mengelola dengan baik, karena bawang merah memiliki sejarah bagi masyarakat Samosir dimana dulunya Samosir merupakan penghasil bawang merah. Untuk itulah bawang merah harus dikembangkan kembali. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Thursday 2 October 2014

Pemkab Samosir dan PI Del Tandatangani MoU

Dalam rangka mengembangkan atau menyebarluaskan promosi pariwisata, Pemerintah Kabupaten Samosir menjalin kerjasama dengan Yayasan Politeknik Informatika Del Laguboti, ditandai dengan penandatanganan  Memorandum of Understanding (MoU) yang berlangsung di Gedung Auditorium PI Del Sitoluama, Kecamatan Laguboti, Kabupaten Toba Samosir, pada hari Sabtu, 06 September, 2014 lalu.





MoU tersebut ditandatangani oleh Rektor PI Del Prof. Dr. Roberd Saragih, MT, bersama Bupati Kabupaten Samosir Ir. Mangindar Simbolon, MM, dan disaksikan oleh Pembina Yayasan Del Jenderal TNI (purn) Luhut B. Pandjaitan, MPA, beserta Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi, juga tampak hadir Anies Baswesdan, Ruhut Sitompul, Letnan Jenderal TNI (Purn.) Hotmangaradja M. P. Pandjaitan, Wakil Bupati Toba Samosir Liberty Pasaribu, Wakil Bupati Humbang Hasundutan Drs. Marganti Simanullang, beserta keluarga besar Luhut Pandjaitan dan rombongan undangan lainnya.

Bupati Samosir dalam sambutannya berharap agar melalui kerjasama tersebut, informasi kepariwisataan baik dalam negeri maupun luar negeri akan lebih murah, lebih cepat dan lebih tepat bisa disampaikan dan diakses  oleh berbagai pihak pada masa-masa mendatang.

“Sesuai efisiensi anggaran yang terbatas, maka melalui perangkat yang akan dirancang dan dibuat oleh Teknologi Informatika Del di Kabupaten Samosir akan membantu kami mendorong pengembangan pariwisata. Sekaligus bagi pemerintah kabupaten lain di sekitar Danau Toba, atas dasar kesepakatan untuk mengunggulkan pariwisata Danau Toba, maka laiknya kerjasama yang dilaksanakan pada kesempatan ini boleh kita lakukan secepatnya. Sehingga sinergitas antar pemerintah kabupaten kota bisa berkolaborasi menjadi lebih baik,” ujar Mangindar Simbolon.

Mangindar Simbolon, juga meminta agar pemerintah provinsi  mendorong semua kabupaten kota bisa memanfaatkan keunggulan-keunggulan yang dimiliki TI Del. Dikatakannya, dari sisi perguruan tinggi, merupakan bentuk pengabdian kepada masyarakat dan dari sisi pemerintahan, pemerintah akan mendapatkan banyak manfaat. (Abidan Simbolon)

Sumber:  Harian Reportase

Tuesday 16 September 2014

Menuju Kabupaten Samosir 2015

Jikalau Undang-Undang Pilkada yang saat ini menjadi pembahasan di kalang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), bahkan diseluruh bumi pertiwi, tidak menjadi hak legislatif mewakili banyak suara untuk menentukan pilihan kepada seorang pemimpin/kepala daerah adalah sesuatu kemajuan karir demokrasi negeri ini.

 

Seperti halnya di Kabupaten Samosir, pesta demokrasi semakin memasuki babak perkenalan para bakal calon melalui baliho/spanduk di beberapa persimpangan jalan. Ada pula bakal calon berlakon pecinta Danau Toba. Nama-nama bakal calon sudah tak asing lagi di telinga warga Samosir. 

Koran Minar, surat kabar mingguan dari Kabupaten Samosir telah menerbitkan nama-nama bakal calon bupati melalui pooling. Sebanyak 14 nama yang tercantum di halaman pertama koran itu antara lain: 

1. Juang Sinaga
2. Bungaran Sinaga
3. Jalongser Simbolon
4. Nicholas Sinaga
5. Martua Sitanggang
6. Hatorangan Simarmata
7. Risma Simarmata
8. Yunus Situmorang
9. Wilmar E. Simanjorang
10. Lundak Sagala
11. Raund Sitanggang
12. Jabiat Sagala
13. Rapidin Simbolon
14. Pardamean Gultom

Sosok seperti apakah pilihan warga Kabupaten Samosir sebagai pemimpin di tahun 2015?

Untuk Tintin, Sahabat Teman Aku

Semua insan manusia pasti memiliki pemikiran, penilaian, dan pemahaman sendiri terhadap apa yang dilihat, didengar. Itulah namanya naluri berpikir.





Adalah Tintin, sahabat teman aku yang mengatakan dalam blog pribadinya bahwa saya berpikir seperti kekanak-kanakan. Sah-sah saja memang jikalau Titin hanya berpikir dan memberi penilaian kepada saya melalui apa yang dilihat dan didengar dari sahabatnya, yaitu teman saya.

Dalam postingan blog pada tanggal, 31 Agustus, 2014. Itu berceritakan perjalanan kisah hubungan sahabat Tintin dengan empat orang sahabatnya dan salah satu dari empat orang itu adalah teman aku.

Saya kagum melihat lalu membaca kata demi kata yang dirangkai oleh Titin, bisa dikatakan saya menyukainya. Hanya, ada kalimat tak sesuai dengan apa yang kuanut dalam berpikir, menilai, hingga menimbulkan pemahaman yang berbeda menurutku.

Tintin menuliskan: "tapi selidik punya selidik ternyata menurutku."

Kalau memang Titin sudah menyelidiki, jangan lagi ada kata "menurutku." Nyatanya saja.

Tintin juga menuliskan: "belum lagi sifat aby yang menurut gue ternyata sangat kekanak2an."

Dan sifat kekanak-kanakan seperti yang ditulis Tintin memang aku--akui ada benarnya. Lagian, siapa pun orang pasti ingin memiliki sesuatu itu harus sepenuhnya tanpa ada yang kurang, tanpa ada yang hilang, karena itu adalah kebahagia tersendiri.

Dan bagaimana pula, aku harus berterima kasih atas tulisan blog itu. Setidaknya, aku tahu bahwa orang itu memikirkan sahabat teman aku. Dan aku menyukai itu. Salam sama si Natal--mu.

Thursday 11 September 2014

Pihak Bandara Silangit Bersedia Menjadi Guide

Geopark Kaldera Toba bukanlah hanya milik Pemerintah Kabupaten Samosir melainkan milik Kabupaten/kota yang berada dikawasan Danau Toba. Letusan Gunung Toba yang maha dasyat membentuk kaldera dan danau toba serta terangkatnya Pulau Samosir. Danau Toba dimiliki beberapa Kabupaten, hal ini menandakan bahwa Kabupaten/ kota dikawasan Danau Toba tidak terlepas dari sejarah meletusnya Gunung Toba, untuk itulah diharapkan dukungan dari Kabupaten/Kota kawasan Danau Toba. Demikian dikatakan Bupati Kabupaten Samosir Ir. Mangindar Simbolon, saat sosialisasi Geopark Kaldera Toba.

Bandara Silangit


Ir Mangindar Simbolon menjelaskan, Geologi Kaldera Toba masuk dalam tipe geologi unik sebagai kaldera terbesar di dunia, maka kaldera toba merupakan warisan Geologi dunia yang mempunyai kekayaan dan potensi signifikansi tinggi, untuk itu Geopark Kaldera Toba telah diusulkan ketingkat Internasional/dunia. Dengan dibangunya Pusat Etalase (informasi) di Samosir, arus wisatawan akan semakin meningkat, bukan hanya ke Samosir tetapi ke seluruh Kabupaten/Kota di Kawasan Danau Toba.  Pusat Etalase akan di bangun di Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula, ditempat ini akan ditemui nantinya informasi-informasi tentang geosait yang tersebar dalam empat geoarea dikawasan Danau Toba, termasuk jarak tempuh dan jalur menuju geosait tersebut. Selain itu juga akan ada semacam teater tiga dimensi yang menggambarkan terjadinya letusan gunung Toba.


Sebagai Gerbang Pintu Masuk yang diharapkan adalah Bandara Silangit, pihak bandara diharapkan dapat mendukung Geopark Kaldera Toba dengan menjadi pemandu tamu-tamu yang datang dan memperkenalkan Geopark.  Selain untuk pariwisata, Bandara Silangit bisa meningkatkan perekonomian masyarakat petani dengan melayani pesawat kargo yang nantinya bisa mengangkut hasil-hasil pertanian, sehingga harga hasil pertanian dapat meningkat. Ujar Ir. Mangindar Simbolon.


Lanjut Mangindar, Bandara Silangit diharapkan menjadi Pembangkit Pariwisata Danau Toba. Untuk itu berharap Bandara Silangit segera dibenahi bertaraf International dengan demikian tamu yang akan berkunjung ke kawasan danau Toba akan semakin mudah.


Kepala Bandara Silangit, Edward Rajagukguk menyambut baik pembangunan Geopark Kaldera Toba. Dikatakannya, pihak Angkasa Pura II   siap mendukung, termasuk menjadi guide kepada para penumpang dan memperkenalkan Geopark. Sebagai bentuk dukungan kepada pariwisata kawasan Danau Toba, dalam waktu dekat ini Bandara Silangit akan melayani rute Silangit-Jakarta dan telah merencanakan layanan untuk pesawat kargo. Dalam konsep pembangunan Bandara Silangit, Edward mengatakan pihaknya akan menyediakan satu stand khusus untuk informasi Geopark Kaldera Toba. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Pemuda Ginolat dan Mahasiswa UGM Laksanakan Gondang Naposo

Konon katanya, dahulu kala gondang naposo merupakan sebuah tradisi bagi kaum muda-mudi Batak untuk mencari jodoh yang hampir terlupakan pada masa kini. Untuk membangkitkan dan melestarikan budaya Batak yang hampir terlupakan itu, naposo Desa Ginolat dan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar acara gondang naposo yang walaupun tujuannya untuk sebuah perpisahan dengan warga di Desa Ginolat, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, pada hari Kamis, 28 Agustus,2014.

 
Fernando Sitanggang, Ibu PKK, dan Drs. Jabiat Sagala, manortor bersama naposo dan mahasiswa UGM


Sudah hampir 2 bulan mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta melakukan kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) di Huta Lumban Bulu, Kecamatan Sianjur Mula-mula. Walaupun pihak kampus hanya menyediakan dana transportasi dan harus merogoh kocek dari kantung sendiri, mahasiswa UGM jurusan Teknik Sipil, itu memilih Samosir sebagai tujuan KKN-PPM atas dasar kemauan sendiri dengan membawakan tema Geopark Toba. Seperti dikatakan oleh koordinator mahasiswa UGM Bongsui Simarmata kepada awak media.

“Kita di sini atas kemauan sendiri, terdiri dari berbagai disiplin ilmu guna menjelaskan pemahaman tentang apa Geopark Toba. Bukan hanya kepada orang tua, target utamanya adalah pelajar. Saya bersama teman-teman menjadikan mereka menjadi sahabat agar lebih memudahkan untuk menerima apa yang disampaikan. Bekerjasama dengan tenaga pendidik, ibu PKK, wali gereja, dan aparat pemerintah memberikan penjelasan kepada semua yang ada di sini tentang arti, manfaat, dan tujuan dari Geopark,” ujar Bongsui.

Lanjut Bongsui, “Banyak kendala yang kami hadapi, tapi yang paling memprihatinkan adalah ketika masih kami dan kawan-kawan menemui banyaknya orang kita Batak ini, seperti yang telah dicap orang lain sebagi suku yang masyarakatnya keras (dalam bahasa Batak ia katakan “jugul”). Hal ini tentunya akan menghambat perkembangan dan kemajuan daerah yang kita cintai ini.”

Kepala Desa Ginolat Agus Sagala, menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran mahasiswa UGM Yogyakarta itu di desanya, meminta kepada mahasiswa untuk tetap berbakti dan mengabdi kepada keluarga, masyarakat bangsa dan negara. “Jadilah kalian anak yang baik, santun terhadap orang tua. Bagi suku Batak, jangan malu jadi orang Batak. Sesampainya nanti di kehidupan kampus melakukan tugas sebagai pelajar, beritakanlah kepada masyarakat luas tentang keistimewaan Samosir,” ucap Agus.

Pelaksanaan gondang naposo tersebut sebagai acara perpisahan dan bentuk ucapan terima kasih salam persaudaraan dari pemuda desa Ginolat kepada mahasiswa UGM yang telah melakukan KKN-PPM selama 2 bulan. Termasuk dalam rangka memperkenalkan salah satu budaya kawula muda Batak yang telah mulai dilupakan oleh anak muda yang tinggal di kota atau perantauan. Acara gondang naposo tersebut turut diikuti oleh pelajar dari tingkat dasar sampai tingkat atas, orang tua dan warga sekitar, serta dihadiri oleh beberapa undangan dari pihak pemerintah seperti rombongan dari kantor camat dan dinas Pariwisata kabupaten Samosir. Selain itu, hadir juga pimpinan radio Samosir Green, Fernando Sitanggang sebagai sponsor, kepala badan Lingkungan Hidup, Penelitian dan Pengembangan kabupaten Samosir Drs. Jabiat Sagala, serta salah satu pimpinan DPRD Samosir, Lundak Sagala dan dosen-dosen pembimbing. Pelaksanaan gondang naposo pun diakhiri dengan aksi teatrikal dan hiburan lainnya dari warga. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Negeri Indah Kepingan Surga Menyajikan Herman Delago

Suasana Open Stage Tuk-tuk Siadong pada Sabtu malam, 23 Agustus, 2014 yang lalu, begitu ramai, diperkirakan 5000-an penonton dari berbagai daerah takjub dan tersaji dengan penampilan para musisi Samosir Austria Orchestra dan dipandu oleh Hermann Delago, juga bersama Vicky Sianipar, Tongam Sirait, Retha Sitorus, dan Marsada Band yang dipersembahkan oleh Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabupaten Samosir kepada masyarakat dan pengunjung yang datang ke Kabupaten Samosir.

Vicky Sianipar memainkan Gondang.
Pemerintah Kabupaten Samosir dalam event Horas Samosir Fiesta, mampu menyajikan hiburan bagi masyarakat serta para wisatawan baik lokal dan mancanegara dengan lagu bernada batak seperti lagu perjuangan yang berjudul Butet, yang diarasmen ulang oleh musisi asal Austria Herman Delago pria yang sudah dinobatkan bermarga Manik itu.

Dengan full performance, pria asal Austria itu menghipnotis para penonton dengan alunan lagu-lagu batak yang sudah melegenda seperti Butet, Boasa Ma Sai Marsak, Poda, Sipata, Sai Anju Mau hingga Manduda Bayon. Dan dibantu oleh penyanyi asal Austria serta artis lokal Vicky Sianipar dan Tongam Sirait, Retha Sitorus, Marsada Band semakin menambah kemeriahan konser.

Dalam penampilan Herman Delago mengatakan, "Ini lagu sedih lagu butet, saya saja mau menangis," katanya disambut tepuk tangan para penonton dan kemudian mengkumandangkan lagu Butet, ribuan penonton bersorak dan ikut menyanyikan lirik lagu perjuangan Batak itu.

Di akhir penampilannya, Herman Delago menyampaikan terima kasih untuk semua artis yang ikut dalam mengisi konsernya, serta mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Samosir.  Kemudian konser musik di hibur dengan penampilan Marsada Band, band lokal yang personilnya kebanyakan tinggal di Pulau Samosir juga menyajikan lagu-lagu batak yang melegenda dan semakin membius para penonton.

Herman Delago, bersama Ny. Artha Sitinjak,


Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabuppaten Samosor, Drs. Ombang Siboro kepada wartawan, menyampaikan rasa bangganya kepada semua personil yang bekerja keras untuk mensukseskan event ini. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua masyarakat yang datang dari berbagai penjuru daerah ke Pulau Samosir.

"Terimakasih untuk kedatangannya ke Pulau Samosir dan semoga para pengunjung bisa menikmati keindahan Pulau Samosir yang memiliki Tagline Negeri Indah Kepingan Surga." Ujar Ombang Siboro. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Wednesday 10 September 2014

Rapidin Simbolon Mengumpulkan Wartawan

Terlepas dari kapasitas Wakil Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon mengumpulkan berbagai media yang bertugas di Kabupaten Samosir, termasuk awak koran ini melalui Short Message Service (SMS)Kabag Humas Hotman Sagala, dalam rangka silaturahmi Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, di Aula Dainang Hotel, pada hari Jumat, 29 Agustus, 2014 yang lalu.

Drs. Rapidin Simbolon, mempersembahkan sebuah lantunan lagu di sela-sela acara ramah tama
Ramah-tamah ini diluar dari kegiatan atau agenda Pemerintahan Kabupaten Samosir, seperti dikatakan oleh Hotman Sagala yang berlakon sebagai moderator. “Jamuan makan malam ini adalah diluar tugas jam kerja,” ujarnya. 

Jamuan makan malam tersebut merupakan untuk menjalin dan meningkatkan sinergitas komunikasi yang baik antara Pers dan stake holder bersatu demi membangun Kabupaten Samosir kedepannya. Rapidin juga mengatakan agar wartawan sebagai control sosial memberikan kritikan tapi asal jangan menyudutkan.

“Terima kasih dan mengapriori atas kehadiran undangan, Pers sebagai agen perubahan dan sosial kontrol memegang peranan yang sangat penting terhadap kemajuan perkembangan dan pertumbuhan sebuah daerah bahkan negara. Atas dasar itu, Pers khususnya di Kabupaten Samosir bersifat objektif, tidak ragu-ragu menyajikan sebuah berita yang akurat dan faktual. Tak peduli kinerja aparatur pemerintah, DPRD, polisi maupun jaksa yang diwartakan, asal untuk membangun Samosir. Namun tidak disudutkan.” Ujar Rapidin.

Sejatinya, Pers dalam pengartiannya adalah bersifat yang independen, namun dalam kesempatan itu, beberapa wartawan dengan lantangnya menyatakan mendukung Rapidin Simbolon maju menuju Kabupaten Samosir 2015 yang akan datang, karena melihat pencapaiannya sebagai Wakil Bupati Kabupaten Samosir. Terbukti, baru 4 bulan menjabat sebagai wakil bupati, kinerjanya sebagian besar masyarakat Kabupaten Samosir sudah merasakan program kerjanya seperti gotong-royong yang dilaksanakan setiap hari Jumat di desa-desa di Kabupaten Samosir. Apresiasi itu dikatakan beberapa wartawan yang memberikan masukan kepada Rapidin Simbolon dalam pertemuan tersebut.

“Kinerja Bapak sudah dirasakan masyarakat, blusukan ke desa-desa. Anda sepertinya sebagai Jokowi Samosir,” ujar salah satu wartawan dari Kecamatan Nainggolan.

Diakhir acara itu, Rapidin Simbolon menjelaskan perihal maksud dan tujuan kegiatan ramah-tamah tersebut semata-mata bukan atas dasar unsur politik. Ia meluruskan pandangan setiap undangan, bahwa mutlak kegiatan itu dilaksanakan untuk membicarakan segala sesuatu hal yang terbaik buat Kabupaten Samosir dalam integritas juga loyalitas kepemimpinanya sebagai wakil bupati. Dan Rapidin juga berjanji jikalau nanti terjerat korupsi, insan Pers dan LSM yang pertama membuangnya ke Danau Toba. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Monday 18 August 2014

Timsus Tangkap Lepas, Kapolres Tidak Mau Tahu



Timsus Tangkap Lepas, Kapolres Tidak Mau Tahu
Hasil “86”Capai Milyaran Rupiah

Samosir | Reportase
Setelah Kapolres Samosir, AKBP. Andry Setiawan membentuk Tim Khusus (Timsus), semakin banyak kasus yang diselesaikan dengan cara  berdamai, yaitu dengan terpaksa memberi sejumlah uang pada penegak hukum di Polres Samosir. Istilah tangkap lepas dan sebutan “86” pun sudah jadi rahasia umum di kalangan masyarakat Samosir. Baru berkisar enam bulan bertugas, total hasil yang “di-86-kan” oleh Timsus diperkirakan sudah mencapai milyaran rupiah.

Informasi dari masyarakat yang disampaikan kepada sejumlah wartawan di Samosir terkait ulahTimsus  yang dibentuk kapolres Samosir, AKBP. Andry Setiawan, yang semakin sering "86" kian bertambah dan sudah menjadi rumor di Kabupaten Samosir.

Sehingga, bulan lalu, menjelang lebaran, belasan wartawan menemui Kapolres Samosir, AKBP.  Andry Setiawan di ruang kerjanya di Mapolres Samosir untuk konfirmasi terkait ulah Timsus yang sering tangkap lepas pemain judi. Ada yang ditahan beberapa hari kemudian dilepas setalah memberi sejumlah uang. Ada yang tidak sempat ditahan dan ada yang “86-kan” di tempat kejadian.

Kapolres Tidak Mau Tahu
Salah seorang wartawan, M Sinaga, yang berdomisili di Kecamatan Palipi menanyakan pada Kapolres "kenapa kedelapan orang pelaku judi yang ditangkap Timsus, tujuh orang warga dan satu anggota Polisi dari Desa Harian, Kecamatan Nainggolan 17/7 tidak ditahan?" Kapolres menjawab, "saya tidak tahu itu, tidak ada laporan anggota kepada saya" jawab kapolres kepada wartawan.

M Sinaga mengatakan ia mengetahui persis penangkapan itu karena tidak jauh dari tempat tinggalnya. Mendengar jawaban Kapolres yang mengaku tidak tahu, seorang wartawan mengatakan pada Kapolres “pada malam hari setelah penangkapan itu, saya menyampaikan informasi itu melalui sms kepada Pak Kapolres” katanya. Kapolres pun tidak membantah kalau ia menerima pesan sms dari wartawan pada hari saat terjadi penangkapan itu.
Tidak percaya dengan jawaban Kapolres yang mengatakan tidak tahu padahal sudah diberitahu terkait penangkapan tersebut, seolah Kapolres tidak mau tahu ulah timsus yang sering tangkap lepas pelaku judi di Samosir. Wartawan kemudian menanyakan lagi hal yang mereka lihat dengan mata kepala sendiri. Pelaku judi yang ditahan kemudian dilepas beberapa hari kemudian.  "Saya pernah menjenguk warga, Marga Sinaga yang baru dua hari ditahan di sana, sambil menunjuk ke arah ruang tahanan Polres Samosir.  Ditangkap main judi, tapi kenapa tiga hari kemudian dia sudah dilepas" tanya M Sinaga kepada Kapolres. Lagi-lagi Kapolres menjawab tidak tahu. Padahal pelaku judi sudah ditahan berhari-hari. "Saya tidak tahu, tidak mungkin itu. Karena kalau ada yang ditangkap, anak buah saya pasti melaporkan pada saya.  Itupun nanti saya tanya dulu kalau ada yang seperti itu, saya tanyakan dulu anak buah saya" jawab Kapolres.

Kapolres Samosir, AKBP. Andry Setiawan, kepada belasan wartawan  mengatakan “setiap kasus, tentu ada surat pemberitahuan dimulainya penyidikan, jadi tidak mungkin dilepas begitu saja.  
Wartawan lain, P Limbong juga menanyakan hal serupa. Warga dari desanya ditangkap dan ditahan selama dua minggu, kemudian dilepas tanpa ada proses kanjut ke Kejaksaan. "Awal bulan Juni lalu, ada dari tempat saya ditahan di sini karena kasus judi. Dua minggu mereka dilepas. Dan sudah kita tanya kejaksaan tidak ada SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) di kejaksaan. Itu kenapa bisa pak"?  Tanya P. Limbong  kepada Kapolres.  Lagi-lagi Kapolres menjawab tidak tahu. Lalu ia mengatakan kalau memang ada yang seperti itu bisa dilaporkan, karena memang banyak juga di sini anggota yang bermasalah, katanya menjelaskan kepada belasan wartawan.

Hasil “86,” Milyaran
Seusai konfirmasi dengan Kapolres Samosir, beberapa wartawan geleng-geleng kepala atas jawaban Kapolres yang mengatakan “tidak tahu” padahal diantara wartawan yang menemui Kapolres itu ada yang merupakan keluarga dekat dari warga yang pernah ditangkap main judi yang juga diselesaikan dengan “86”.
Tentang ulah Timsus yang diklaim warga sering "86" sudah dilaporkan oleh masyarakat ke Kapolri  dan tembusan disampaikan kepada Kapoldasu. Dalam laporan yang disampaikan pada 19/7 itu tertera angka nominal dari beberapa kasus yang di-"86"-kan. Ada yang sebesar 8 juta hingga nilai puluhan juta. Mengetahui Kapolres dan Timsus yang dibentuk kapolres, AKBP. Andry Setiawan dilaporkan ke Kapolri, masyarakatpun semakin banyak memberikan informasi pada wartawan tentang adanya kasus judi tangkap lepas alias  “di-86-kan” oleh  Timsus Polres Samosir. Menurut pegiat LSM di Samosir, Dian P Sinaga dan Pardiman Limbong, mengatakan dari sekian banyak informasi yang mereka terima dari warga, diperkirakan hasil "86" sudah mencapai milyaran rupiah.
Hal tersebut juga tak diketahui Kapolres Samosir ,AKBP.Andry Setiawan. Ia  juga mengatakan tidak tahu kalau ada anggotanya yang bertindak seperti itu. Bahkan menurut Kapolres semua kasus tetap melalui proses, padahal apa yang ditanyakan wartawan adalah hal yang nyata-nyata mereka lihat dipolres Samosir, warga ditahan satu minggu lalu dilepas tanpa melalui proses hukum

Permainkan KUHP
Dengan banyaknya kasus judi yang tangkap lepas tersebut di wilayah hukum Polres Samosir, Dian P Sinaga, menuding pihak Polres Samosir tidak serius dalam pemberantasan penyakit masyarakat yang melanggar hukum, bahkan pihak Polres sudah mempertontonkan ketamakan yang luar biasa.

Sehingga,  wartawan dan pegiat LSM di Kabupaten Samosir menuding pihak Polres Samosir bukan menegakkan hukum, tetapi sudah mempermainkan KUHP dan KUHAP untuk mendapat keuntungan dengan cara mempermainkan hukum. Dimana menurut, Dian P Sinaga, pihak Polri selaku penyidik tunggal di NKRI, yang berwewenang memeriksa,menahan, meminta keterangan dari sesorang yang dicurigai melanggar hukum, dalam satu kali dua puluh empat jam sudah menentukan status hkum, bersalah atau tidak serta ditahan atau tidak.
Padahal, lanjut Dian P Sinaga, Polisi adalah pelayan masyarakat dalam menegakkan hukum,  secara filosopi polisi itu ilmunya santun dalam melayani masayarakat di bidang hukum, bukan meminta uang dari pelaku judi agar tidak ditahan, yang kelak mengakibatkan masyarakat pecandu judi tidak takut ditangkap, dengan asumsi dapat lepas apabila ada uang yang akan diberikan kepada polisi.(HG) 

Sumber: Harian Reportase