Media | Berita | Penerbitan

Tuesday 16 September 2014

Menuju Kabupaten Samosir 2015

Jikalau Undang-Undang Pilkada yang saat ini menjadi pembahasan di kalang Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI), bahkan diseluruh bumi pertiwi, tidak menjadi hak legislatif mewakili banyak suara untuk menentukan pilihan kepada seorang pemimpin/kepala daerah adalah sesuatu kemajuan karir demokrasi negeri ini.

 

Seperti halnya di Kabupaten Samosir, pesta demokrasi semakin memasuki babak perkenalan para bakal calon melalui baliho/spanduk di beberapa persimpangan jalan. Ada pula bakal calon berlakon pecinta Danau Toba. Nama-nama bakal calon sudah tak asing lagi di telinga warga Samosir. 

Koran Minar, surat kabar mingguan dari Kabupaten Samosir telah menerbitkan nama-nama bakal calon bupati melalui pooling. Sebanyak 14 nama yang tercantum di halaman pertama koran itu antara lain: 

1. Juang Sinaga
2. Bungaran Sinaga
3. Jalongser Simbolon
4. Nicholas Sinaga
5. Martua Sitanggang
6. Hatorangan Simarmata
7. Risma Simarmata
8. Yunus Situmorang
9. Wilmar E. Simanjorang
10. Lundak Sagala
11. Raund Sitanggang
12. Jabiat Sagala
13. Rapidin Simbolon
14. Pardamean Gultom

Sosok seperti apakah pilihan warga Kabupaten Samosir sebagai pemimpin di tahun 2015?

Untuk Tintin, Sahabat Teman Aku

Semua insan manusia pasti memiliki pemikiran, penilaian, dan pemahaman sendiri terhadap apa yang dilihat, didengar. Itulah namanya naluri berpikir.





Adalah Tintin, sahabat teman aku yang mengatakan dalam blog pribadinya bahwa saya berpikir seperti kekanak-kanakan. Sah-sah saja memang jikalau Titin hanya berpikir dan memberi penilaian kepada saya melalui apa yang dilihat dan didengar dari sahabatnya, yaitu teman saya.

Dalam postingan blog pada tanggal, 31 Agustus, 2014. Itu berceritakan perjalanan kisah hubungan sahabat Tintin dengan empat orang sahabatnya dan salah satu dari empat orang itu adalah teman aku.

Saya kagum melihat lalu membaca kata demi kata yang dirangkai oleh Titin, bisa dikatakan saya menyukainya. Hanya, ada kalimat tak sesuai dengan apa yang kuanut dalam berpikir, menilai, hingga menimbulkan pemahaman yang berbeda menurutku.

Tintin menuliskan: "tapi selidik punya selidik ternyata menurutku."

Kalau memang Titin sudah menyelidiki, jangan lagi ada kata "menurutku." Nyatanya saja.

Tintin juga menuliskan: "belum lagi sifat aby yang menurut gue ternyata sangat kekanak2an."

Dan sifat kekanak-kanakan seperti yang ditulis Tintin memang aku--akui ada benarnya. Lagian, siapa pun orang pasti ingin memiliki sesuatu itu harus sepenuhnya tanpa ada yang kurang, tanpa ada yang hilang, karena itu adalah kebahagia tersendiri.

Dan bagaimana pula, aku harus berterima kasih atas tulisan blog itu. Setidaknya, aku tahu bahwa orang itu memikirkan sahabat teman aku. Dan aku menyukai itu. Salam sama si Natal--mu.

Thursday 11 September 2014

Pihak Bandara Silangit Bersedia Menjadi Guide

Geopark Kaldera Toba bukanlah hanya milik Pemerintah Kabupaten Samosir melainkan milik Kabupaten/kota yang berada dikawasan Danau Toba. Letusan Gunung Toba yang maha dasyat membentuk kaldera dan danau toba serta terangkatnya Pulau Samosir. Danau Toba dimiliki beberapa Kabupaten, hal ini menandakan bahwa Kabupaten/ kota dikawasan Danau Toba tidak terlepas dari sejarah meletusnya Gunung Toba, untuk itulah diharapkan dukungan dari Kabupaten/Kota kawasan Danau Toba. Demikian dikatakan Bupati Kabupaten Samosir Ir. Mangindar Simbolon, saat sosialisasi Geopark Kaldera Toba.

Bandara Silangit


Ir Mangindar Simbolon menjelaskan, Geologi Kaldera Toba masuk dalam tipe geologi unik sebagai kaldera terbesar di dunia, maka kaldera toba merupakan warisan Geologi dunia yang mempunyai kekayaan dan potensi signifikansi tinggi, untuk itu Geopark Kaldera Toba telah diusulkan ketingkat Internasional/dunia. Dengan dibangunya Pusat Etalase (informasi) di Samosir, arus wisatawan akan semakin meningkat, bukan hanya ke Samosir tetapi ke seluruh Kabupaten/Kota di Kawasan Danau Toba.  Pusat Etalase akan di bangun di Sigulatti, Kecamatan Sianjur Mula-mula, ditempat ini akan ditemui nantinya informasi-informasi tentang geosait yang tersebar dalam empat geoarea dikawasan Danau Toba, termasuk jarak tempuh dan jalur menuju geosait tersebut. Selain itu juga akan ada semacam teater tiga dimensi yang menggambarkan terjadinya letusan gunung Toba.


Sebagai Gerbang Pintu Masuk yang diharapkan adalah Bandara Silangit, pihak bandara diharapkan dapat mendukung Geopark Kaldera Toba dengan menjadi pemandu tamu-tamu yang datang dan memperkenalkan Geopark.  Selain untuk pariwisata, Bandara Silangit bisa meningkatkan perekonomian masyarakat petani dengan melayani pesawat kargo yang nantinya bisa mengangkut hasil-hasil pertanian, sehingga harga hasil pertanian dapat meningkat. Ujar Ir. Mangindar Simbolon.


Lanjut Mangindar, Bandara Silangit diharapkan menjadi Pembangkit Pariwisata Danau Toba. Untuk itu berharap Bandara Silangit segera dibenahi bertaraf International dengan demikian tamu yang akan berkunjung ke kawasan danau Toba akan semakin mudah.


Kepala Bandara Silangit, Edward Rajagukguk menyambut baik pembangunan Geopark Kaldera Toba. Dikatakannya, pihak Angkasa Pura II   siap mendukung, termasuk menjadi guide kepada para penumpang dan memperkenalkan Geopark. Sebagai bentuk dukungan kepada pariwisata kawasan Danau Toba, dalam waktu dekat ini Bandara Silangit akan melayani rute Silangit-Jakarta dan telah merencanakan layanan untuk pesawat kargo. Dalam konsep pembangunan Bandara Silangit, Edward mengatakan pihaknya akan menyediakan satu stand khusus untuk informasi Geopark Kaldera Toba. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Pemuda Ginolat dan Mahasiswa UGM Laksanakan Gondang Naposo

Konon katanya, dahulu kala gondang naposo merupakan sebuah tradisi bagi kaum muda-mudi Batak untuk mencari jodoh yang hampir terlupakan pada masa kini. Untuk membangkitkan dan melestarikan budaya Batak yang hampir terlupakan itu, naposo Desa Ginolat dan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar acara gondang naposo yang walaupun tujuannya untuk sebuah perpisahan dengan warga di Desa Ginolat, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, pada hari Kamis, 28 Agustus,2014.

 
Fernando Sitanggang, Ibu PKK, dan Drs. Jabiat Sagala, manortor bersama naposo dan mahasiswa UGM


Sudah hampir 2 bulan mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta melakukan kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) di Huta Lumban Bulu, Kecamatan Sianjur Mula-mula. Walaupun pihak kampus hanya menyediakan dana transportasi dan harus merogoh kocek dari kantung sendiri, mahasiswa UGM jurusan Teknik Sipil, itu memilih Samosir sebagai tujuan KKN-PPM atas dasar kemauan sendiri dengan membawakan tema Geopark Toba. Seperti dikatakan oleh koordinator mahasiswa UGM Bongsui Simarmata kepada awak media.

“Kita di sini atas kemauan sendiri, terdiri dari berbagai disiplin ilmu guna menjelaskan pemahaman tentang apa Geopark Toba. Bukan hanya kepada orang tua, target utamanya adalah pelajar. Saya bersama teman-teman menjadikan mereka menjadi sahabat agar lebih memudahkan untuk menerima apa yang disampaikan. Bekerjasama dengan tenaga pendidik, ibu PKK, wali gereja, dan aparat pemerintah memberikan penjelasan kepada semua yang ada di sini tentang arti, manfaat, dan tujuan dari Geopark,” ujar Bongsui.

Lanjut Bongsui, “Banyak kendala yang kami hadapi, tapi yang paling memprihatinkan adalah ketika masih kami dan kawan-kawan menemui banyaknya orang kita Batak ini, seperti yang telah dicap orang lain sebagi suku yang masyarakatnya keras (dalam bahasa Batak ia katakan “jugul”). Hal ini tentunya akan menghambat perkembangan dan kemajuan daerah yang kita cintai ini.”

Kepala Desa Ginolat Agus Sagala, menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran mahasiswa UGM Yogyakarta itu di desanya, meminta kepada mahasiswa untuk tetap berbakti dan mengabdi kepada keluarga, masyarakat bangsa dan negara. “Jadilah kalian anak yang baik, santun terhadap orang tua. Bagi suku Batak, jangan malu jadi orang Batak. Sesampainya nanti di kehidupan kampus melakukan tugas sebagai pelajar, beritakanlah kepada masyarakat luas tentang keistimewaan Samosir,” ucap Agus.

Pelaksanaan gondang naposo tersebut sebagai acara perpisahan dan bentuk ucapan terima kasih salam persaudaraan dari pemuda desa Ginolat kepada mahasiswa UGM yang telah melakukan KKN-PPM selama 2 bulan. Termasuk dalam rangka memperkenalkan salah satu budaya kawula muda Batak yang telah mulai dilupakan oleh anak muda yang tinggal di kota atau perantauan. Acara gondang naposo tersebut turut diikuti oleh pelajar dari tingkat dasar sampai tingkat atas, orang tua dan warga sekitar, serta dihadiri oleh beberapa undangan dari pihak pemerintah seperti rombongan dari kantor camat dan dinas Pariwisata kabupaten Samosir. Selain itu, hadir juga pimpinan radio Samosir Green, Fernando Sitanggang sebagai sponsor, kepala badan Lingkungan Hidup, Penelitian dan Pengembangan kabupaten Samosir Drs. Jabiat Sagala, serta salah satu pimpinan DPRD Samosir, Lundak Sagala dan dosen-dosen pembimbing. Pelaksanaan gondang naposo pun diakhiri dengan aksi teatrikal dan hiburan lainnya dari warga. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Negeri Indah Kepingan Surga Menyajikan Herman Delago

Suasana Open Stage Tuk-tuk Siadong pada Sabtu malam, 23 Agustus, 2014 yang lalu, begitu ramai, diperkirakan 5000-an penonton dari berbagai daerah takjub dan tersaji dengan penampilan para musisi Samosir Austria Orchestra dan dipandu oleh Hermann Delago, juga bersama Vicky Sianipar, Tongam Sirait, Retha Sitorus, dan Marsada Band yang dipersembahkan oleh Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabupaten Samosir kepada masyarakat dan pengunjung yang datang ke Kabupaten Samosir.

Vicky Sianipar memainkan Gondang.
Pemerintah Kabupaten Samosir dalam event Horas Samosir Fiesta, mampu menyajikan hiburan bagi masyarakat serta para wisatawan baik lokal dan mancanegara dengan lagu bernada batak seperti lagu perjuangan yang berjudul Butet, yang diarasmen ulang oleh musisi asal Austria Herman Delago pria yang sudah dinobatkan bermarga Manik itu.

Dengan full performance, pria asal Austria itu menghipnotis para penonton dengan alunan lagu-lagu batak yang sudah melegenda seperti Butet, Boasa Ma Sai Marsak, Poda, Sipata, Sai Anju Mau hingga Manduda Bayon. Dan dibantu oleh penyanyi asal Austria serta artis lokal Vicky Sianipar dan Tongam Sirait, Retha Sitorus, Marsada Band semakin menambah kemeriahan konser.

Dalam penampilan Herman Delago mengatakan, "Ini lagu sedih lagu butet, saya saja mau menangis," katanya disambut tepuk tangan para penonton dan kemudian mengkumandangkan lagu Butet, ribuan penonton bersorak dan ikut menyanyikan lirik lagu perjuangan Batak itu.

Di akhir penampilannya, Herman Delago menyampaikan terima kasih untuk semua artis yang ikut dalam mengisi konsernya, serta mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Samosir.  Kemudian konser musik di hibur dengan penampilan Marsada Band, band lokal yang personilnya kebanyakan tinggal di Pulau Samosir juga menyajikan lagu-lagu batak yang melegenda dan semakin membius para penonton.

Herman Delago, bersama Ny. Artha Sitinjak,


Kepala Dinas Pariwisata, Seni, dan Budaya Kabuppaten Samosor, Drs. Ombang Siboro kepada wartawan, menyampaikan rasa bangganya kepada semua personil yang bekerja keras untuk mensukseskan event ini. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada semua masyarakat yang datang dari berbagai penjuru daerah ke Pulau Samosir.

"Terimakasih untuk kedatangannya ke Pulau Samosir dan semoga para pengunjung bisa menikmati keindahan Pulau Samosir yang memiliki Tagline Negeri Indah Kepingan Surga." Ujar Ombang Siboro. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Wednesday 10 September 2014

Rapidin Simbolon Mengumpulkan Wartawan

Terlepas dari kapasitas Wakil Bupati Samosir, Drs. Rapidin Simbolon mengumpulkan berbagai media yang bertugas di Kabupaten Samosir, termasuk awak koran ini melalui Short Message Service (SMS)Kabag Humas Hotman Sagala, dalam rangka silaturahmi Peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, di Aula Dainang Hotel, pada hari Jumat, 29 Agustus, 2014 yang lalu.

Drs. Rapidin Simbolon, mempersembahkan sebuah lantunan lagu di sela-sela acara ramah tama
Ramah-tamah ini diluar dari kegiatan atau agenda Pemerintahan Kabupaten Samosir, seperti dikatakan oleh Hotman Sagala yang berlakon sebagai moderator. “Jamuan makan malam ini adalah diluar tugas jam kerja,” ujarnya. 

Jamuan makan malam tersebut merupakan untuk menjalin dan meningkatkan sinergitas komunikasi yang baik antara Pers dan stake holder bersatu demi membangun Kabupaten Samosir kedepannya. Rapidin juga mengatakan agar wartawan sebagai control sosial memberikan kritikan tapi asal jangan menyudutkan.

“Terima kasih dan mengapriori atas kehadiran undangan, Pers sebagai agen perubahan dan sosial kontrol memegang peranan yang sangat penting terhadap kemajuan perkembangan dan pertumbuhan sebuah daerah bahkan negara. Atas dasar itu, Pers khususnya di Kabupaten Samosir bersifat objektif, tidak ragu-ragu menyajikan sebuah berita yang akurat dan faktual. Tak peduli kinerja aparatur pemerintah, DPRD, polisi maupun jaksa yang diwartakan, asal untuk membangun Samosir. Namun tidak disudutkan.” Ujar Rapidin.

Sejatinya, Pers dalam pengartiannya adalah bersifat yang independen, namun dalam kesempatan itu, beberapa wartawan dengan lantangnya menyatakan mendukung Rapidin Simbolon maju menuju Kabupaten Samosir 2015 yang akan datang, karena melihat pencapaiannya sebagai Wakil Bupati Kabupaten Samosir. Terbukti, baru 4 bulan menjabat sebagai wakil bupati, kinerjanya sebagian besar masyarakat Kabupaten Samosir sudah merasakan program kerjanya seperti gotong-royong yang dilaksanakan setiap hari Jumat di desa-desa di Kabupaten Samosir. Apresiasi itu dikatakan beberapa wartawan yang memberikan masukan kepada Rapidin Simbolon dalam pertemuan tersebut.

“Kinerja Bapak sudah dirasakan masyarakat, blusukan ke desa-desa. Anda sepertinya sebagai Jokowi Samosir,” ujar salah satu wartawan dari Kecamatan Nainggolan.

Diakhir acara itu, Rapidin Simbolon menjelaskan perihal maksud dan tujuan kegiatan ramah-tamah tersebut semata-mata bukan atas dasar unsur politik. Ia meluruskan pandangan setiap undangan, bahwa mutlak kegiatan itu dilaksanakan untuk membicarakan segala sesuatu hal yang terbaik buat Kabupaten Samosir dalam integritas juga loyalitas kepemimpinanya sebagai wakil bupati. Dan Rapidin juga berjanji jikalau nanti terjerat korupsi, insan Pers dan LSM yang pertama membuangnya ke Danau Toba. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase