Media | Berita | Penerbitan

Wednesday 19 November 2014

Dia Adalah Sang Pacar Dulu

Dia sudah jauh, pergi ke tanah Melayu untuk melanjutkan jenjang pendidikannya. Wajahnya tak terlupa oleh karena hiasan bintik-bintik jerawat nan indah dipandang mata, berpadu rambut keriting sebagai mahkota perempuan. Perlakuannya sangat manja, centil, dan suka memperlihatkan tatapan mata yang tajam, namun Dia seorang perempuan lembut. Dia adalah sang pacar dulu.
 

Dulu sewaktu di kota ini, kesehariannya bekerja disebuah kantor yang mendengar keterangan saksi, mempertimbangkan, dan menjatuhi hukuman. Hampir setiap hari kerja, Dia, selalu menghiasi tatapan mata jika bertandang ke kantor itu.

Jalinan kasih terurai dalam sebuah hubungan, namun apa mau dikata, cinta itu tak selalu setia. Tulisan ini bukan untuk memberitahu lakon seutuhnya dan juga bukan memperburuk tingkah lakunya, tapi Dia, menginginkan ini hadir di halaman abidansimbolon.blogspot.com.

Jalinan kasih itu dibumbui dengan cinta segitiga, memiliki idaman lelaki selain saya (admin), itu terbukti setelah pengakuan seorang. mengetahui itu, tak banyak yang bisa diperbuat, hanya berserah melepas perempuan yang berjerawat itu tanpa sebuah kata akhir untuk hubungan itu.

Perjalanan ke Salib Kasih, Tarutung, waktu itulah terakhir kali untuk melepasnya ke lelaki idamannya. Di salah satu ruangan doa seraya memohon agar Dia, bahagia bersama lelaki yang hadir dalam persegitigaan cinta.

Setelah itu, layaknya seorang sahabat, berbicara sewajar-wajarnya, dan berpapasan dengan senyum. Hanya itu terlakukan saat tersebut.

Roda perjalanan hidup selalu berputar, Dia berniat untuk menuntut impian yaitu: pendidikan dengan sebutan mahasiswa dan itu tercapai. Perempuan dengan penuh semangat ini begitu hebat, Dia besar di sebuah desa di Batu Nadua, Kecamatan Pangaribuan, Kabupaten Tapanuli Utara.

Keinginan Dia, pun terpenuhi oleh waktu, di tanah Melayu, Dia punya tiket emas untuk cita dan harapan. Dia pamitan dan meminta untuk bersama beberapa hari sebelum keberangkatan itu, namun itu tak terasa oleh karena disibukkan rutinitas.

Beberapa bulan yang lalu, Dia datang ke kota ini, tak banyak perbedaan dalam wajahnya, masih membuat terpesona oleh bintik jerawat. Duduk bersama, tawanya mengakak-ngakak, dan pelukan rasa rindu pun terjadi.

Dalam pikiran berkata: ketika berbicara hati, hal utama adalah kejujuran. Dan itu pun terlakukan dengan sebenarnya. Status diri pun diketahu olehnya, yang walau pun harapan bersama masih didambakan.

Tuhan punya rencana, jodok tak diketahui oleh siapa pun. Mari berpikir untuk kemapanan hidup. Semua, indah pada waktunya.

Friday 7 November 2014

Aksi Solidaritas Wartawan di Kabupaten Samosir

Di Kabupaten Tapanuli Tengah, belum lama ini terjadi kekerasan yang dilakukan oleh staf Kementerian Agama (Kemenag)  kepada Jason Gultom, wartawan salah satu media terbitan Sumatera Utara.

Terkait kejadian itu, solidaritas  wartawan di Kabupaten Samosir, tergerak untuk melakukan aksi dengan mendatangi Kantor Kemenag setempat pada hari Rabu, 22 Oktober 2014. Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Samosir Folulu Firmantus Laila, menyambut kedatangan para wartawan yang bertugas di Kabupaten Samosir, baik cetak maupun elektronik.

Hotdon Naibaho, awak media harian mengatakan bahwa aksi itu sebagai bentuk keprihatinan atas banyaknya kasus kekerasan yang dialami wartawan saat meliput.

‘’Kegiatan ini sebagai dukungan kepada rekan sesama wartawan yang mengalami kekerasan saat menjalankan tugas dan tentunya aksi solidaritas ini untuk meminta penjelasan dari  pihak Kementerian Agama atas aksi kekerasan yang dilakukan salah satu pegawai Kemenag Tapteng,’’ ujar Hotdon.

Marihot Simbolon, yang juga awak media mengatakan, di saat seperti ini aksi kekerasan tidak seharusnya terjadi lagi. Sebab, bila tidak sesuai dengan  isi berita  dengan hasil wawancara , sesuai undang-undang pers nomor 40 Tahun 1999 yang dirugikan atas pemberitaan tersebut  dapat menyampaikan hak jawab. Bukan malah melakukan aksi ‘’Koboy’’, tegas Marihot.

Kehadiran wartawan di Kantor Depag Kabupaten Samosir membuat terkejut Kakan Depag Folulu Firmantus Laia, bahkan Foulu tidak mengetahui aksi kekerasan oleh staf Depag Kabupaten Tapanuli Tengah kepada wartawan di tempat itu. Foulu, secara pribadi dan Kakan Depag Samosir, mengatakan cukup prihatin atas peristiwa ini. Seharusnya pegawai Kementerian Agama itu tampil sebagai teladan diantara aparatur pemerintah lainya.

Tanpa kehadiran wartawan, lanjutnya, maka masyarakat tidak mengetahui apa yang terjadi dibelahan dunia ini. Untuk itu, Faulu minta supaya Kemenag dan Kanwil Depag Sumut dapat memberikan sanksi tegas kepada pelaku. Karena  tindakan yang dilakukan telah mencoreng jajaran Kemenag, tutupnya.
Setelah mendengar penjelasan Kakan Depag Samosir, wartawan yang melakukan aksi solidaritas meninggalkan kantor Depag. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

Saturday 1 November 2014

Batak Opera Night di Kabupaten Samosir

"Mencari Si Jonaha," karya Thompson Hs, bersama Pusat Latihan Opera Batak (PLOt), akan tampil dalam Batak Opera Night, pada even Horas Samosir Fiesta 2014, pada tanggal 28 Oktober, 2014 di Open Stage Pangururan, Kabupaten Samosir.

Siswanto Sinambela, di ruang kerjanya.

 
Berkisah tentang kehidupan seorang pria yang berakhir secara tragis oleh karena gemar menipu dengan memanfaatkan keluguan orang lain, hanya senang tanpa memandang bulu, teman, paman, ibu angkat, hingga istrinya menjadi korban.
"Surprise, ini ada cerita yang dibuat oleh PLOt sendiri, bukan opera yang dulu-dulu. Salah satu yang akan kita tampilkan ini baru pertama sekali dimunculkan oleh PLOt," ujar Siswanto Sinambela, di ruang kerjanya.
Dalam konsep Horas Samosir Fiesta 2014, Kabupaten Samosir dalam mempromosikan wisata, kegiatan ini menjadi corong. Kita sediakan hiburan di tempat kita, kita fasilitasi pemain hiburan itu, sehingga orang datang menginap untuk menyaksikan hiburan malam disini. Tutup Siswanto.
Selain event itu, Dinas Pariwisatra, Seni, dan Budaya Kabupaten Samosir, dengan kerja sama pihak Event Organizer juga akan mempersembahkan kehadiran artis Retha Sitorus, dan lomba kuliner dari 9 Kecamatan, yang bertujuan untuk membangkitkan kuliner. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase