Potret
Sideak, Palipi, Kabupaten Samosir
Laporan Abidan Simbolon
(Ka.Biro Samosir)
Mereka (penduduk Desa Sideak) tiap harinya bertani, Abidan
Simbolon dari media Reportase menjepret areal
"tangga-tangga" sawah yang indah dilihat mata memandang tersusun
rapi, padinya baru dipanen. Terlihat, warga memundak karung plastik berisikan
gabah, jalan berbatu 'hidup' mereka jejaki dengan telapak kaki tanpa alas.
Jalannya hancur berantakan. Batu 'hidup' setiap lintasan jalan
harus dilalui, ditambah dengan lumpur hasil pengerusan alat berat dari Dinas
Pekerjaan Umum Kabupaten Samosir.
Ket foto: Kondisi Jalan di Desa Sideak |
Alat itu sedang melakukan pelebaran jalan dibiayai oleh Pemda
dengan dana swakelola, pekerjaan itu diusulkan oleh masyarakat, seperti
dikatakan Asisten Pemerintahan Pemkab Samosir Drs. Mangihut Sinaga.
Ket foto: Alat Berat sedang melakukan pekerjaan pelebaran jalan. |
Ket Foto: Bidan Desa Sideak Nova Agustina Simanjuntak |
Pelayanan kesehatan berupa Poskesdes sudah ada, Nova Agustina
Simanjuntak, bidan desa yang bertugas sebagai koordinator tiga dusun di desa
itu. Nova berkisah, pada tahun 2011 ditempatkan di Desa Sideak, akses jalan
saat hujan turun terkadang menghambat cepatnya memberikan perawatan, namun
masyarakat di sana memaklumi situasi itu.
Akunya Bidan Desa yang menikah dengan Darwin Rumapea dan
dikaruniai dua anak laki-laki, itu waktu mengandung anak pertama. Ketika itu
ada pasien yang butuh pengobatan, Nova mengendarai sepeda motor menuju rumah
pasien dan terjatuh hingga tiga kali di jalan karena lumpur dengan keadaan mengandung.
Tragedi itu tidak membuat niat Nova memberikan layanan
kesehatan kepada masyarakat
menurun. Empat tahun ditempatkan sepertinya sudah membuat betah dengan lingkungan
sekitar.
Awak koran ini, bersama Candra Hutajulu (Koran Minar), dan Jeffri Pakpahan (Palapa Pos) bermalam di Poskesdes ditemani Darwin Rumapea—Suami Bidan
Desa Sideak. A. Tommi Situmorang
dan Istri Boru Sinaga, A. Rahmat Situmorang, A. Dewi Samosir, A. Coky Sinaga,
warga Desa Sideak.
A.Rahmat Situmorang mengatakan, dalam
akhir masa jabatan Bupati Samosir diharapkan memberikan sentuhan pembangunan terutama
jalan di Desa Sideak. Ekonomi masyarakat akan semakin maju jika akses lancar.
“Kami masyarakat berharap mendapat sentuhan
akhir masa jabatan Pak Bupati. Asa lam
humajuna huta namion.” Ujar A. Tommi.
Darwin Rumapea, yang juga Ketua Komite
Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Samosir, juga mengeluhkan jalan yang
rusak di desa tempat istrinya itu bertugas.
Pagi hari, media ini berpapasan dengan dua anak berseragam
Sekolah Dasar, tapi tidak mengenakan sepatu. Namanya Yunus Samosir dan Katon
Samosir, kedua anak ingin pergi ke sekolah, dari telapak kaki hingga mengenai
betis menempel lumpur jalan.
Ket Foto: Katon Samosir (Kiri) dan Yunus Samosir (kanan) hendak ke sekolah. |
Ket foto: Ruston Sinaga |
Dan dalam perjalanan, koran ini juga menemui seorang
pengendara sepeda motor yang berhenti ditanjakan, pengendara itu adalah Ruston
Sinaga.
Ruston menjabat sebagai Kepala Sekolah Dasar N. VII Sideak.
Rumahnya di Mogang, sejauh 7 kilometer tiap hari kerja dilewati saat pergi ke
sekolah, dan sudah 15 tahun lamanya Ruston ditempatkan di SD itu.
Ruston mengatakan, harus hati-hati berkendara, jalan licin
bisa membahayakan keselamatan. Apalagi kendraan yang digunakan oleh Ruston
sudah mulai ruek, jika mesinnya panas akan mati sendiri.
“Ikkon manganju ma, setiap pagi naik ke Desa Sideak ini.
Kadang sampai dua kali berhenti diperjalanan, karena mesin motor ini kalau panas
akan mati sendiri.” Ujar Ruston.
SD Negeri VII Sideak memiliki 7 orang tenaga pengajar dan 51
murid.
Ket Foto: Kantor Kepala Desa Sideak |
Mudah2an (tidak dicoret)
ReplyDeleteApa yang dicoret?
Delete