Media | Berita | Penerbitan

Thursday 11 September 2014

Pemuda Ginolat dan Mahasiswa UGM Laksanakan Gondang Naposo

Konon katanya, dahulu kala gondang naposo merupakan sebuah tradisi bagi kaum muda-mudi Batak untuk mencari jodoh yang hampir terlupakan pada masa kini. Untuk membangkitkan dan melestarikan budaya Batak yang hampir terlupakan itu, naposo Desa Ginolat dan mahasiswa Universitas Gajah Mada (UGM) menggelar acara gondang naposo yang walaupun tujuannya untuk sebuah perpisahan dengan warga di Desa Ginolat, Kecamatan Sianjur Mula-mula, Kabupaten Samosir, pada hari Kamis, 28 Agustus,2014.

 
Fernando Sitanggang, Ibu PKK, dan Drs. Jabiat Sagala, manortor bersama naposo dan mahasiswa UGM


Sudah hampir 2 bulan mahasiswa Universitas Gajah Mada Yogyakarta melakukan kuliah kerja nyata pembelajaran pemberdayaan masyarakat (KKN-PPM) di Huta Lumban Bulu, Kecamatan Sianjur Mula-mula. Walaupun pihak kampus hanya menyediakan dana transportasi dan harus merogoh kocek dari kantung sendiri, mahasiswa UGM jurusan Teknik Sipil, itu memilih Samosir sebagai tujuan KKN-PPM atas dasar kemauan sendiri dengan membawakan tema Geopark Toba. Seperti dikatakan oleh koordinator mahasiswa UGM Bongsui Simarmata kepada awak media.

“Kita di sini atas kemauan sendiri, terdiri dari berbagai disiplin ilmu guna menjelaskan pemahaman tentang apa Geopark Toba. Bukan hanya kepada orang tua, target utamanya adalah pelajar. Saya bersama teman-teman menjadikan mereka menjadi sahabat agar lebih memudahkan untuk menerima apa yang disampaikan. Bekerjasama dengan tenaga pendidik, ibu PKK, wali gereja, dan aparat pemerintah memberikan penjelasan kepada semua yang ada di sini tentang arti, manfaat, dan tujuan dari Geopark,” ujar Bongsui.

Lanjut Bongsui, “Banyak kendala yang kami hadapi, tapi yang paling memprihatinkan adalah ketika masih kami dan kawan-kawan menemui banyaknya orang kita Batak ini, seperti yang telah dicap orang lain sebagi suku yang masyarakatnya keras (dalam bahasa Batak ia katakan “jugul”). Hal ini tentunya akan menghambat perkembangan dan kemajuan daerah yang kita cintai ini.”

Kepala Desa Ginolat Agus Sagala, menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas kehadiran mahasiswa UGM Yogyakarta itu di desanya, meminta kepada mahasiswa untuk tetap berbakti dan mengabdi kepada keluarga, masyarakat bangsa dan negara. “Jadilah kalian anak yang baik, santun terhadap orang tua. Bagi suku Batak, jangan malu jadi orang Batak. Sesampainya nanti di kehidupan kampus melakukan tugas sebagai pelajar, beritakanlah kepada masyarakat luas tentang keistimewaan Samosir,” ucap Agus.

Pelaksanaan gondang naposo tersebut sebagai acara perpisahan dan bentuk ucapan terima kasih salam persaudaraan dari pemuda desa Ginolat kepada mahasiswa UGM yang telah melakukan KKN-PPM selama 2 bulan. Termasuk dalam rangka memperkenalkan salah satu budaya kawula muda Batak yang telah mulai dilupakan oleh anak muda yang tinggal di kota atau perantauan. Acara gondang naposo tersebut turut diikuti oleh pelajar dari tingkat dasar sampai tingkat atas, orang tua dan warga sekitar, serta dihadiri oleh beberapa undangan dari pihak pemerintah seperti rombongan dari kantor camat dan dinas Pariwisata kabupaten Samosir. Selain itu, hadir juga pimpinan radio Samosir Green, Fernando Sitanggang sebagai sponsor, kepala badan Lingkungan Hidup, Penelitian dan Pengembangan kabupaten Samosir Drs. Jabiat Sagala, serta salah satu pimpinan DPRD Samosir, Lundak Sagala dan dosen-dosen pembimbing. Pelaksanaan gondang naposo pun diakhiri dengan aksi teatrikal dan hiburan lainnya dari warga. (Abidan Simbolon)

Sumber: Harian Reportase

0 komentar:

Post a Comment