Media | Berita | Penerbitan

Thursday 20 March 2014

Ir. Mangindar Simbolon, M.M. Dalam Buku

"Sebagai pemimpin (bupati) yang mengembangkan model kepemimpinan responsif, Bupati Mangindar Simbolon terus-menerus bersikap sensitif terhadap lingkungannya, dan ini ditandai oleh kemampuannya untuk secara dini memahami dinamika perkembangan masyarakat Samosir, mengerti apa yang mereka butuhkan, dan ia mengusahakan agar menjadi pihak pertama yang memberi perhatian lebih terhadap kebutuhan itu. Dengan tingkat kepekaannya yang tinggi, maka Pemerintah Kabupaten Samosir di bawah kepemimpinan Bupati Mangindar Simbolon akan mampu tampil sebagai pihak yang menyelesaikan masalah (part of solution), bukan sumber masalah (source of problem). Komunikasi timbali balik dan transparan seringkali diberdayakan oleh Mangindar Simbolon agar kepemimpinannya terus terasah sensitivitasnya. Karena kemampuan  berkomunikasi dari Kepala Daerah yang disertai penerapan pola transparansi dalam proses pengambilan keputusan, merupakan prasyarat penting bagi keberhasilannya dalam mengemban tugas-tugasnya.

Karakter Kepala Daerah yang responsif adalah lebih banyak berperan menjawab aspirasi dan tuntutan masyarakat yang disalurkan melalui berbagai media komunikasi. Dengan kata lain, Mangindar Simbolon menghayati betul suatu sikap dasar untuk selalu mendengar aspirasi dan suara rakyat di daerahnya. Dia juga mau mengeluarkan energi dan menggunakan waktunya secara cepat untuk menjawab setiap pertanyaan, menampung setiap keluhan, memperhatikan setiap tuntutan dan memanfaatkan setiap dukungan masyarakat tentang suatu hal yang menyangkut kepentingan umum. Sigap dalam mengambil keputusan, sehingga dapat mencegah terjadinya berbagai ekses yang tidak diharapkan. Karakter kepemimpinan responsif hakikatnya adalah mewakili asas "pemerintahan oleh rakyat" (government by the people), karenanya dalam praktik ia menjadikan Pemerintah Daerah sebagai abdi rakyat dan pelayan rakyat. Dengan begitu, terjadi orientasi dari awalnya suka mengatur rakyat, menjadi suka melayani rakyat." Tulis buku "Pemimpin Responsif yang Berdedikasi" pada halaman 232 sampai halaman 234.


 
Sampul Buku "Pemimpin Responsif yang Berdedikasi"


Buku "Pemimpin Responsif yang Berdedikasi" dengan tebal 344 halam itu, diterbitkan oleh Indomedia (PT Indomedia Global) dengan tim editor Sarbinnor Karim (Koordinator), Ratih Siti Aminah, Budi Nugroho, Teguh Wiyono, M.S. Ari.

Wednesday 12 March 2014

DPD RI? Jawabnya: 17. Parlindungan Purba, SH, MM

Parlindungan Purba, SH, MM. Sudah tak asing lagi kita dengar di telinga dan nama Beliau sering kita baca di berbagai media cetak dan media daring (dalam jaringan), pria kelahiran Medan, 22 Oktober 1963 itu adalah salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dari daerah Sumatera Utara untuk periode 2009-2014.

Parlindungan Purba, SH, MM


"Saya sangat setuju ruas jalan poros ini untuk ditingkatkan statusnya menjadi Jalan Provinsi, agar tingkat perekonomian masyarakat dapat meningkat dengan adanya infrastruktur jalan yang lebih baik dan berjanji akan memperjuangkannya di tingkat Provinsi dan pusat." Ujar Parlindungan Purba, SH, MM, saat melakukan kunjungan kerja sebagai anggota DPD RI ke Kabupaten Samosir.

Untuk mewujudkan aspirasi masyarakat yang sudah dijanjikan oleh Parlindungan Purba, SH, MM, terutama masyarakat Kabupaten Samosir, mari kita antar Parlindungan Purba, SH, MM melaluli lembaran surat suara DPD RI untuk melanjutkan kembali janji yang pernah dijanjikan.
 
Jadi, jika Anda sudah mengenal, pernah melihat, pernah mendengar nama Parlindungan Purba, SH, MM, agar untuk tidak lupa pada 9 April 2014 mendatang untuk datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di desa masing-masing di Sumatera Utara. Mari kita tentukan pilihan kita pada surat suara untuk Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Sumatera Utara, Nomor urut 17: Parlindungan Purba, SH, MM.

Parlindungan Purba, SH, MM bersama beberapa wartawan di Kabupaten Samosir | Foto By Facebook/Hotdon Bernard Naibaho
 

Tuesday 11 March 2014

Peringkat Teratas Elektabilitas Partai Islam

Elektabilitas tertinggi diantara partai-partai islam melalui hasil survei menempatkan Partai Amanat Nasional (PAN) sebesar 9,7 persen, lalu disusul Partai Persatuan Pembangunan (PPP) di tempat kedua sebesar 9,2 persen, di tempat ketiga Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan 6,4 persen, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan 4,7 persen dan Partai Bulan Bintang (PBB) 4,4 persen.




Hal itu terlihat dalam survei yang dilakukan Political Communication Institute (Polcomm Institute) yang dilakukan pada 15 Januari hingga 15 Februari 2014 dengan menggunakan teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung di 29 Provinsi, tidak mencakup wilayah Papua, Papua Barat, NTT, Bali, dan Sulut.

Partai-partai berbasis Islam yakni PPP, PKB, PKS, PBB, dan PAN. Sementara partai berbasis Nasional yakni Parta Keadilan dan Persatuan (PKP-Indonesia), Partai Golkar, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Hanura, dan Partai NasDem.

Sumber: kompas.com, Medan Pos [Senin, 24 Februari 2014]